Jika panasnya tidak turun, dokter sudah menyediakan obat puyer antibiotik. obat itu hanya bisa digunakan jikalau panas matt tidak turun selama 2 hari.
saat itu yang mengantar kami ke dokter adalah grandpa nya matt. karena daddy sebelumnya kena demam berdarah pada tanggal 11 dec 2011. jadi daddy butuh istirahat extra. ntah kenapa, sepulang dari RS, grandpa nya juga merasa meriang, suhu mulai panas pada malam hari, dan menggigil. kami sudah berasumsi, apakah granpa dan matt tertular demam berdarah??? kami cemas, dan berharap tidak... :(
esok hari nya panas matt tidak turun-turun. suhu tubuhnya tetap stay di 39- 39.5 derajat celcius. yang kami takutkan hanya 1 hal yaitu STEP.. ( penyakit kejang karena suhunya yang sangat tinggi, apabila itu terjadi dapat merusak, atau memutuskan sel2 otaknya ) Oh Tuhan, jangan sampai itu terjadi :( kami pun sibuk menelpon DSA nya. bagaimana kelanjutannya kalau panasnya tetap seperti ini???
tapi dsa nya matt sungguh sangat peduli. tgl 20 dec, pagi jam 10. telepon berbunyi.. kringg.. kringg... saya bergegas mengangkatnya. ternyata yang menelepon adalah dsa nya. menanyakan kabar matt. apabila panas matt tidak turun sampai jam 1 siang, maka matt harus d ibawa ke UGD, untuk memasukkan obat penurun panas dari dubur. kami pun sangat panik saat itu. karenan dokter sebelumnya juga menyarankan untuk memberikan matt antibiotik pada pukul 10.00. tapi reaksi tidak bekerja, suhu tetap panas seperti semula.
pukul 13.00 kami pun bergegas ke UGD, saat itu suhu matt tetap stay 39 - 39.5 derajat. anaknya sebenernya tidak rewel, dan lebih cenderung tidur. tapi kita sebagai orang tua sangat lirih melihat keadaan anak kita seperti itu. akhirnya dokter jaga yaitu 'dr Riky " menelepon dr latief dan matt harus dimasukkan obat dari dubur untuk menrunkan panasanya. setelah itu, dsa nya juga memutuskan matt harus cek darah.
ARGGHHH!!!!!! saya tertegun... tak tahan anak sekecil ini harus diambil darahnya. mereka harus mengambil darahnya dari nadi dekat sikut, karena mau mengecek darah lengkap. aku sungguh tidak tahan untuk membayangkannya. saat itu aku sungguh tidak kuat, rasanya mau pingsan dan kaki sudah gemetaran melihat matt akan diambil darahnya,menangis kesakitan dan rasa takut yang tidak berhenti.
aku sungguh tidak tahan, aku menyuruh daddy nya untuk menghibur matt diranjang UGD, sedangkan saya hanya menunggu matt dibalik kain layar ranjangnya. sambil menangis, karena hati saya pun ikut sakit merasakannya. ya.. masa-masa seperti ini akhirnya selesai. matt langsung memeluk saya, dan hanya dengan saya dia merasa tenang. saya mencoba menidurkannya.
dr mengatakan, kalau melihat hasil trombosit, kami boleh menunggu hanya 15 menit. tetapi untuk menunggu hasil lengkap darah, yang kami cek saat itu Dengue NS1 ( demam berdarah ) + Thypus itu memakan waktu sampai 3 jam. 15 mmenit kemudian kami mengetahui trombosit matt cukup tinggi 280.000.. ya perasaan lega sedikit, dan akhirnya kami pulang, dan akan kembali 3 jam lagi.
sesampai dirumah saya pun mencoba menidurkannya. dan saya tertidur juga.tiba2 suami saya membangunkan saya dan dia mengatakan matt positive demam berdarah... saya sangat kaget mendengarnya, panik menghampiri saya, tapi waktu tidak dapat diulang. yang saya fikirkan sekarang bagaimana saya menjaga matt, dan matt bisa sembuh total.
Ini adalah sakit serius buat saya. karena matt sebelumnya tidak pernah sakit.bahkan demam atau pun pilek hanya bisa dihitung dengan jari. ya tidak lebih dari 2x. jadi pengalaman saya untuk merawat matt dengan sakit yang serius ini bisa dikatakan minim. Tapi saya sebagai mami matt berusaha memberikan yang terbaik dari yang baik buat buah hatiku.
Akhirnya everyday kami pun cek darah, hari ke-2 trombosit matt tinggal 183.000. saat itu kami sudah berkomitmen, apabila trombositnnya dibawah 200.000 maka kami akan opname kan si matt. tapi sebelumnya kami akan konsultasi dengan dsa-nya matt.
tapi dsa nya mengatakan tidak perlu opname, karena trombosit masih diatas 100.000. dsa nya berpesan bole dirawat dirumah,tapi jikalau panas max 40 derajat, langsung dibawa ke UGD dan harus dirawat. kami pun mengiyakannya. sebelumnya grandpa matt sudah dirawat di RS dari jam 12 siang tanggal 22 desember.
kebetulan dsa nya matt ada praktek sore harinya, dan kami pun niat untuk menemui dokter supaya dr melihat langsung pasien, karena sebelumnya kami hanya berkonsultasi via phone. dan anehnya saat saya ke dr, matt terlihat sangat sehat. dia aktif bergerak, dan tidak panas. dia aktif ingin memegang seluruh peralatan dokter yang berada diatas meja. OHHhh... matt mungkin sudah membaik dalam pemikiran kami.. syukurlah, kami pun dengan lega membawa matt pulang.
Diperjalanan, hampir tiba dirumah, saya menyentuh badan matt, saya merasakan panas tinggi ditubuhnya, sesampainya dirumah saya bergegas naik kekamar saya, langsung saya menyuruh daddy untuk mengambil termoscan.. Ahhh!!! tau apa yang terjadi?? suhu matt 40,5 derajatt... kami sangat panik saat itu. tidak ada orang tua dirumah. kami sudah berusaha compress, beri paracetamol.tapi itu tidak ampuh menurunkan panas matt. saya sudah kehabisan akal, dan mungkin saya bisa gemetar dan mati berdiri jika saya tidak membawa anak saya ke UGD. saya bilang ke suami saya, saya sudah tidak sanggup.. saya takut matt STEP. jalan 1-1 nya membawa matt ke UGD dan dirawat.
Suami saya meng-iyakan nya. dan kami tidak mau ambil resiko, akhirnya kami memutuskan ke UGD malam hari pukul 10 malam. sebelumnya saya sudah meminta suami untuk menghubung grandma matt yang berada di RS. jadi sesampainya kami di IGD ( Instalasi gawat darurat),grandma sudah menunggu di depan IGD dengan perasaan cemas.
matt langsung diberi obat dari dubur untuk menurunkan panasnya, lalu dr jaga saat itu benama dr Liana,masih ingat persis dalam fikiran saya :) dia langsung mengcontact dr latief. dan dsa ( dokter spesialis anak ) memutuskan matt harus dirawat dan di infus.
matt di infus dihari pertama :( lokasi RS gading pluit kelapa Gading jakarta 22 dec - 27 dec 2011 |
Anda bisa melihat tangan kirinya di tutup plak nya, itu tujuannya supaya matt tidak bisa menarik infusannya, jikalau tidak ditutup, maka dia bisa menarik infusannya, alhasil matt akan ditusuk jarum infus ke-2 kalinya. ohh no... saya tidak sanggup.
Ku selalu bersyukur apapun yang terjadi, mau suka duka, semua pelajaran sungguh sangat berharga buatku sebagai orang Tua..
God Bless :)